Menurut Iqna, ustad Abdul Aziz Ali Al Faraj lahir di Mesir pada tahun 1927. Setelah menghafal seluruh Alquran, dia biasa hadir di majelis-majelis dan pertemuan.
Pada tahun 1962, ia tampil di depan dewan penilaian keterampilan Radio Mesir dan dari 170 peserta, ia berhasil masuk ke radio bersama tiga orang lainnya.
Salah satu pekerjaan ustad Abdul Aziz Ali Al Faraj adalah setiap hari dia akan hadir di kedai kopi. Dalam budaya masa itu, kedai kopi adalah tempat yang cocok untuk berkumpulnya para sastrawan, budaya dan seni, dan banyak qari dan mubtahil datang ke sana dan berdiskusi baik tentang ilmu-ilmu Alquran.
Ali Al Faraj hampir menjadi salah satu qari yang berpartisipasi dalam diskusi ini setiap hari. Orang lain yang menghabiskan waktu berdiskusi dengan Ali Al-Faraj adalah ustad Abdul Basit. Ia menjalin hubungan baik dengan ustad Abdul Basit dan syekh Mustafa Ismail dan persahabatan ini berlanjut hingga akhir hayat Ali Al Faraj, karena penyakit dan masalah yang menimpanya. Ia terkendala banyak masalah keuangan sedemikian rupa bahkan ketika dia meninggal, ustad Abdul Basit yang mengadakan acara pemakamannya.
Ali Al Faraj, yang merupakan seorang qari cacat netra, tidak banyak mentilawah karena sakit dan masalah keuangan, namun, dia memiliki suara yang kuat dan tegas. (HRY)