Almayadeen melaporkan, dalam surat tersebut lembaga-lembaga hukum itu mengumumkan, sejak pemerintahan Trump berkuasa di Amerika Serikat, kami telah menyaksikan tindakan keras pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya di Bahrain yang berlanjut hingga hari ini, dengan beberapa pemimpin oposisi masih di pengasingan atau di penjara.
Surat itu juga meminta pemerintah AS untuk memberlakukan pembatasan penjualan senjata ke Bahrain, dan menekankan perlunya presiden baru memenuhi janji pemilihannya untuk memulihkan hak asasi manusia sebagai "prioritas utama diplomasi AS" di Bahrain dan Teluk Persia .
Dalam surat tersebut, lembaga-lembaga ini juga meminta pejabat AS untuk bertemu dengan tahanan politik Bahrain dan secara terbuka menuntut pembebasan semua tahanan yang ditahan dengan dalih menggunakan hak mereka atas kebebasan berekspresi dan berpartisipasi dalam demo damai di dalam tahanan rezim Bahrain. (hry)