Menurut laporan IQNA dilansir dari atase kebudayaan Iran di Indonesia, Pangkalan Data berbasis website ini baru saja diluncurkan oleh Menteri Agama Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin di Gedung Bayt Alquran dan Museum Istiqlal, TMII, Jakarta, Senin lalu. Pada saat yang sama, terjemahan edisi penyempurnaan, mushaf standar Indonesia Rasm Utsmani, serta jabatan fungsional pentashih dengan standar bahasa Indonesia juga dilaunching.
Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Kementerian Agama, Muchlis M Hanafi, menjelaskan: Pangkalan Data mushaf Alquran di Asia Tenggara adalah website yang dikelola oleh Lajnah Pentashihan Alquran Indonesia dan berisi kumpulan informasi-informasi Alquran dari Asia Tenggara dalam bentuk manuskrip, Alquran cetak, Alquran braile dan Alquran versi digital.
Data yang ditampilkan merupakan hasil dari kegiatan penelitian dan digitalisasi oleh peneliti LPMQ selama lima tahun. Hingga saat ini, jumlah data yang telah diupload dalam pangkalan data sebanyak 327 Manuskrip Alquran, 272 Mushaf Alquran cetak, 10 Alquran Digital, dan 3 Alquranbraile. Jumlah tersebut terus diperbarui.
Pangkalan Data ini bertujuan untuk memperkenalkan perbendaharaan mushaf Alquran di Indonesia sebagai bagian dari Warisan Dunia Islam, untuk menyediakan infrastruktur untuk menelaah Alquran dan untuk akses mudah para siswa, ustad, peneliti dan masyarakat umum ke berbagai koleksi Alquran.