Kegemilangan Remaja Hafiz Iran dan Decak Kagum Peserta Afghanistan
Menurut Iqna, mengutip al-Khaleej, Amir Hadi Bayrami adalah seorang remaja tunanetra Iran berusia 13 tahun yang meskipun tidak bisa mengucapkan makharij beberapa huruf, mampu menampilkan tilawah yang sempurna pada hari keempat Musabaqoh Alquran Internasional Dubai.
Di hari yang sama, musabaqoh menyaksikan fenomena luar biasa. Mohammad Qasim Mohammadi, kontestan Afghanistan berusia 15 tahun, hanya melakukan satu kesalahan pada empat soal pertama musabaqoh, namun pada soal kelima dan terakhir, ia melakukan banyak kesalahan yang membuatnya luput dari perhatian juri dan penonton. Hal ini mengejutkan para peserta dan ahli Alquran karena soal terakhir merupakan soal yang paling mudah diantara 5 soal yang dihadirkan kepada para kontestan.
Musabaqoh hari keempat disaksikan oleh banyaknya pengunjung, anggota panitia penyelenggara, pejabat dan sponsor kompetisi serta orang tua peserta, yang diadakan di ruang Teater Kebudayaan dan Sains Dubai.
Pada hari ini, Imad Ablahi dari Belgia, Amir Hadi Bayrami dari Republik Islam Iran, Fofana Mamadou dari Gabon, Ammar bin Salim Al-Hashmi dari Oman, Anass Raimi dari Benin, Mohammad Qasim Mohammadi dari Afghanistan dan Zaw Min Theina dari Myanmar turut berkompetisi di bidang hafalan Alquran dengan riwayat Hafs dari Asim.
Dengan menyiarkan musabaqoh para peserta di televisi dan jejaring sosial, musabaqoh ini memberikan peluang berharga bagi pemirsa di dalam dan di luar UEA.
Di penghujung musabaqoh hari keempat, panitia penyelenggara lomba memberikan hadiah dan penghargaan berupa uang tunai dan non tunai kepada para peserta. (HRY)
