Alasan Pelaksanaan Pameran Alquran di Liburan Nowruz
Mohammad Mehdi Azizzadeh, kepala sekretariat tetap Pameran Alquran Internasional, dalam wawancara dengan reporter Iqna, tentang alasan pemilihan periode libur Nowruz 20 Maret hingga 2 April 2024) untuk menyelenggarakan Pameran Alquran ke-30, kali ini mengatakan, setelah dilakukan pengecekan di sekretariat pameran, kali ini diusulkan ke rapat dewan kebijakan dan disetujui oleh dewan.
“Pameran sebaiknya dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan. Selain itu, hingga tanggal 15 Maret, musholla tersebut berada dalam jangkauan markas pelaksanaan salat Jumat, sehingga musholla tidak dapat diserahkan ke Kementerian Bimbingan sebelum tanggal tersebut,” tambahnya mengenai indikator pemilihan ini.
Azizzadeh menekankan penyelenggaraan pameran Alquran di musholla Imam Khomeini (qs) relevan untuk Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam. “Karena adanya kesesuaian budaya antara kumpulan salat dengan pokok bahasan kegiatan Alquran, maka desakan untuk diadakannya ada di tempat ini. Selain itu, tempat terbaik untuk mengadakan pameran di Teheran adalah lokasi akses musholla,” ucapnya.
Di sisi lain, karena musholla Imam Khomeini (qs) menjadi tempat penyelenggaraan salat Idul Fitri, maka musholla tersebut harus sudah diserahkan ke markas penyelenggaraan salat paling lambat tanggal 26 bulan suci Ramadhan. Oleh karena itu, kami tidak punya pilihan lain selain mengadakan pameran kali ini.
Ketua Sekretariat Tetap Pameran Alquran Internasional dalam menanggapi pertanyaan, “Bukankah lebih baik Pameran Alquran tahun ini diadakan pada akhir Sya’ban dan awal Ramadhan?” ia menyatakan, Selama 30 tahun terakhir, waktu penyelenggaraan pameran Alquran selalu pada bulan suci Ramadhan. Kebetulan, tahun ini kita akan mendapat pengalaman baru.
“Tahun lalu, pameran Alquran dimulai pada dua hari terakhir liburan Nowruz, dan kami melihat penerimaan masyarakat. Mengingat ini adalah bulan suci Ramadhan, maka orang yang berpuasa biasanya tidak melakukan perjalanan/ musafir,” imbuhnya. (HRY)
4197600
