“Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, menyatakan dalam konferensi persnya bahwa penghormatan terhadap kebebasan berpendapat diterima secara luas oleh masyarakat dunia, oleh karena itu keyakinan dan perasaan keagamaan umat Islam harus dihormati,” menurut Iqna, mengutip Anadolu.
Dia telah mengikuti berita pembakaran Alquran di Eropa. “Kasus-kasus ini menunjukkan kemunafikan beberapa politisi barat yang mengaku menghormati kebebasan beragama,” tambahnya.
Mao Ning menekankan bahwa China menginginkan dialog antar peradaban dan akan terus bekerja sama dengan negara-negara Islam untuk melindungi kebebasan berkeyakinan umat Islam dan kelompok agama lainnya.
Swedia, Denmark, dan Belanda baru-baru ini menyaksikan pembakaran naskah Alquran oleh tokoh sayap kanan yang dipimpin oleh Rasmus Paludan. Dia adalah pemimpin partai "garis keras" ekstrim di Denmark. Tindakan Paludan dikutuk secara luas oleh negara-negara Islam, China dan Rusia. Kaum Muslim Swedia dan Denmark, sementara mengutuk kejahatan ini, menggambarkannya sebagai tindakan yang bertujuan menghasut perasaan kaum Muslim dan mengambil keuntungan dari reaksi kemarahan mereka, dan menekankan pendekatan rasional mereka terhadap kejahatan ini. (HRY)